Tetapi aku mau kau tahu,
Saat menatap ke dalam mata mu, aku mendapat mempelai laki-laki
berdiri memegang cinta dan janji di dua tangannya;
sampai nanti, sampai mati, sampai mata hilang cahaya.
Dan setiap aku mengecupmu,
aku mengecap hari-hari di depan kita.
Tahun-tahun yang manis seperti pada ruas batang tebu
dan selamanya kita adalah anak-anak kecil
yang tak pernah bosan menginginkannya.
Cinta yang mengajari untuk percaya pada hati
dan bukan pada mata atau kata.
Dialah yang membuat aku percaya bahwa
jalan menuju hatimu; Setapak kecil yang kata mu
nyaris tertutup ilalang itu, suatu hari nanti adalah jalan menuju
Rumahku.
Dan aku ingin mencintaimu, sebagaimana setiap orang mencintai
Pulang.
Begitulah cinta mengajariku untuk mencintaimu.
|
Puncak Gunung Gede |